3 minutes reading
Tangguh, itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Ibu Rini (bukan nama sebenarnya) adalah seorang wanita lanjut usia yang tak henti berjuang untuk hidupnya dan juga sang anak tercinta. Kisah ketangguhan Ibu Rini dimulai saat ia harus seorang diri menghidupi kedua anaknya yang kala itu masih sangat kecil. Meninggalnya sang suami yang bekerja sehari-hari sebagai tukang becak membuat Ibu Rini harus berjuang ekstra demi anak-anaknya. Beberapa tahun berselang, salah seorang putra Ibu Rini juga berpulang kepada Yang Maha Kuasa.
Kini Ibu Rini yang masih sama, tetap tangguh, tetap pekerja keras. Di tengah segala keterbatasan ia hidup dengan Komar, satu-satunya hartanya yang masih tersisa. Demi sesuap nasi, Ibu Rini dibantu oleh Komar yang menderita gangguan mental bekerja mengumpulkan dan menjual kembali botol-botol bekas setiap harinya.
Di rumah kumuh mereka di perkampungan dekat Rumah Kerang Cilincing, mereka tinggal dengan kondisi yang jauh dari kata layak. Botol-botol bekas dan sampah yang bertebaran memenuhi ruangan sempit tempat mereka bermukim. Kamar mandi terbuka yang menyatu dengan dapur menyebabkan sanitasi yang buruk. Bahkan saat tim Yayasan Indocare Peduli (YIP) dan Kesusteran Puteri Kasih menyambangi kediamannya pada 17 November 2018, ia diduga menderita penyakit Hepatitis karena menunjukkan tanda-tanda seperti tubuh yang lemas dan kulit yang terlihat menguning.
Dalam kunjungan dengan waktu dan perlengkapan yang terbatas, tim dokter YIP memberikan pertolongan kesehatan yang semaksimal mungkin pada Ibu Rini. Namun, penanganan medis saja tidak cukup karena kondisi sanitasi di kediaman Ibu Rini yang sangat memprihatinkan ini dapat menyebabkannya lebih mudah terserang berbagai penyakit lainnya. Karena itu YIP tergerak untuk memberi bantuan berupa renovasi dan perbaikan sanitasi di rumah Ibu Rini.
Ibu Rini adalah salah satu dari banyak pasien yang dikunjungi tim YIP. Berawal dari pelayanan kesehatan yang dilakukan di berbagai klinik YIP di Indonesia, kini tim medis YIP yang terdiri dari dokter, ahli akupuntur, perawat dan para relawan juga mulai terjun langsung mendatangi pasien-pasien kurang mampu terutama mereka yang karena kelemahan fisiknya tidak dapat pergi berobat ke dokter. Semua kegiatan ini dapat berjalan dengan baik tentunya berkat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Konimex Group yang kini menaungi Indocare hingga para relawan dan donatur yang mencurahkan tenaga maupun biaya. Mari bersama melayani sesama.